Kenali Waspadai Cegahlah Penyakit Keturunan atau Genetik

Kenali Waspadai Cegahlah Penyakit Keturunan atau Genetik – Ada beberapa kondisi keturunan yang diturunkan dari kedua orang tuanya. Kenali, waspadai, dan segera ambil tindakan untuk mencegahnya!
Penyakit tidak selalu disebabkan oleh faktor luar. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh faktor internal, seperti faktor genetik dari kedua orang tuanya.

Kenali Waspadai Cegahlah Penyakit Keturunan atau GenetikKenali Waspadai Cegahlah Penyakit Keturunan atau Genetik

roskapital – Selain ciri fisik seperti warna kulit, bentuk tubuh, dan jenis rambut, orang tua dapat menularkan penyakit kepada anaknya. Risiko seorang anak terkena penyakit keturunan mungkin lebih tinggi bila terdapat kombinasi faktor risiko, baik lingkungan maupun gen yang bermutasi.

Berikut ini berbagai penyakit keturunan dari orang tua hingga anak yang perlu Anda ketahui.

1. Penyakit Jantung

Dilarang Merokok, Jaga Berat Badan Tubuh yang ideal, aktivitas fisik yang teratur, dan pola makan yang sehat adalah cara terbaik untuk menjaga fungsi jantung tetap optimal.
strongApakah penyakit jantung merupakan penyakit keturunan?

2. Polip usus besar
Selama masa remaja, polip (jaringan pedikel abnormal) paling sering berkembang di usus besar. Ketika mereka mendekati usia 40, polip bisa menjadi kanker.

Menurut American Cancer Society, satu dari lima orang dengan polip usus besar disebabkan oleh faktor genetik.

3. Thalassemia
Talasemia adalah kelainan bawaan yang membatasi kemampuan tubuh untuk memproduksi hemoglobin dalam darah. Hal ini menghambat aliran oksigen ke seluruh tubuh.

Anak-anak dari orang tua penderita thalassemia memiliki peluang 25 persen untuk mewarisi gen thalassemia dan mengidap penyakit serupa. Risiko ini lebih tinggi pada orang keturunan Tenggara, India, Tiongkok, Timur Tengah, Mediterania, dan Afrika Utara.

4. Fibrosis kistik
Penyakit keturunan berikutnya adalah fibrosis kistik. Fibrosis kistik adalah penyakit bawaan kronis yang menyebabkan lendir kental dan lengket menumpuk di dalam tubuh.

Lendir ini dapat mengganggu sistem pernapasan, pencernaan, dan reproduksi.

5. Kolesterol tinggi
Selain pola hidup yang tidak sehat, risiko kolesterol tinggi juga bisa meningkat jika orang tua memiliki kolesterol tinggi. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak mengenali masalah kesehatan ini sejak dini sehingga menderita serangan jantung di usia muda.

Faktanya, kelainan genetik yang disebut familial hypercholesterolemia (FH) dapat menyebabkan seseorang memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi sejak lahir. Anda 20 kali lebih mungkin terkena penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke, di usia muda.

6. Penyakit Celiac
Menurut Celiac Disease Foundation, jika Anda Jika orang tua atau saudara kandung menderita penyakit celiac, risiko terkena kondisi serupa juga lebih tinggi.

Penyakit celiac sendiri terjadi ketika sistem pencernaan bereaksi negatif terhadap gluten, yaitu protein yang terdapat dalam berbagai biji-bijian seperti gandum dan barley ( barley ).

strongCara mengurangi risiko penyakit keturunan atau genetik

7. Depresi
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, para peneliti menduga bahwa depresi adalah penyakit yang diturunkan secara genetik.

Depresi merupakan gangguan mood yang menyebabkan penderitanya kehilangan semangat dan motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Depresi yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu pikiran untuk bunuh diri.

8. Anemia sel sabit
Anemia sel sabit, juga dikenal sebagai anemia sel sabit, adalah kelainan bawaan yang menyebabkan sel darah merah berubah bentuk dari donat menjadi sabit.

Anemia sel sabit menyebabkan sel darah merah menggumpal dan tersangkut di pembuluh darah, menyebabkan nyeri hebat dan komplikasi serius seperti infeksi, kerusakan organ, dan sindrom pernapasan akut.

Penyakit ini paling sering diturunkan oleh orang-orang yang tinggal di Afrika sub-Sahara, India, atau Mediterania.

9. Diabetes
Para ilmuwan percaya bahwa mutasi genetik tertentu berhubungan dengan diabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes parah. Namun, tidak semua orang yang terkena penyakit ini akan menderita diabetes di kemudian hari.

Penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) darah di sebut diabetes.

strong Golongan darah mempengaruhi risiko diabetes

10. Kanker
Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali yang dapat terjadi di bagian tubuh mana pun. Diperkirakan terdapat lebih dari 200 spesies tanaman baru ini.

Kanker menimbulkan gejala awal, yang meliputi kelelahan, penurunan berat badan, nyeri, perubahan kulit, pendarahan yang tidak biasa, demam, benjolan, atau benjolan pada jaringan.

11. Albino
Contoh penyakit keturunan adalah albino. Albino merupakan penyakit bawaan yang menyebabkan penurunan jumlah melanin, pigmen warna kulit, rambut, dan mata. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sensitif terhadap sinar matahari.

12. Hipertensi
Sama seperti diabetes, hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menular dari orang tua ke anak. Untuk mencegah berkembangnya penyakit ini, Anda perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat, dan disiplin berolahraga adalah langkah awal yang bisa Anda lakukan. Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. OKE!

Hati-hati jika memiliki orang tua dengan penyakit keturunan di atas.  Jaga kesehatan dengan melakukan tes sedini mungkin dan menjalani pola hidup sehat untuk mengurangi risiko tertular penyakit genetik ini.

Cegahlah Penyakit Keturunan

Pengetahuan Awal Tentang Penyakit Keturunan

Penyakit jantung (arteri koroner), asma, stroke, talasemia, buta warna dan tuli sudah banyak diketahui. Namun tahukah Anda bahwa penyakit-penyakit tersebut bersifat genetik dan ditularkan dari generasi ke generasi? Dalam banyak kasus, kanker dan spektrum autisme juga termasuk dalam kategori ini. Kementerian Kesehatan RI menetapkan terdapat 10.973 penderita talasemia di seluruh Indonesia dan jumlah ini masih terus bertambah. Sedangkan menurut data RS Ciputra, pada tahun 2022 8% penduduk laki-laki dan 0,5% penduduk perempuan di Indonesia akan menderita buta warna parsial. Dapat dikatakan bahwa penyakit keturunan cukup umum terjadi dan kemungkinan besar setiap orang akan mengidapnya.

Baca juga : Beberapa Macam Penyakit Langka Di Indonesia

Untungnya, ada cara untuk mencegah penyakit bawaan ini. Salah satunya adalah pola hidup sehat. Sayangnya, tidak banyak orang yang mengetahui hal tersebut sehingga mereka terus menjalani pola hidup tidak sehat karena menganggap penyakit jenis ini adalah penyakit yang tidak bisa dilawan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui penyakit keturunan apa saja yang ada dalam keluarga Anda. Kemudian Anda dapat menemukan cara efektif untuk mencegah hal ini terjadi pada Anda, anak cucu Anda. Namun, kesehatan Anda dan keluarga harus diutamakan.

5 Cara Untuk Mengurangi Risiko Penyakit Keturunan Atau Genetik :

Hal ini patut mendapat perhatian tentang cara mengurangi risiko penyakit keturunan atau penyakit genetik. Penyakit keturunan atau genetik adalah suatu penyakit yang diturunkan dari orang tua.

Penyakit keturunan atau genetik dapat melewati satu generasi atau lebih, artinya penyakit ini tidak datang langsung dari orang tua, melainkan dari kakek-nenek atau bahkan kakek-nenek buyut.

Anda perlu mengetahui bagaimana seseorang bisa mengalami penyakit keturunan. Warisan ditentukan oleh gen seseorang yang diturunkan dari gen ayah dan ibu. Gen yang paling dominan menentukan kondisi mental dan fisik seseorang.

Jika gen ibu yang dominan rusak, misalnya karena memiliki gen penyebab penyakit jantung, maka anak juga dapat mewarisi penyakit yang sama. Risiko terjadinya kondisi ini semakin besar jika anak menjalani gaya hidup yang tidak sehat.

Penyakit keturunan atau genetik biasanya sulit dihindari. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya kelainan genetik tersebut.

Cara mencegah penyakit keturunan yang pertama adalah dengan rutin berolahraga.

Dikutip oleh Aurora Health Care, gen dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh proses yang disebut metilasi. Sekelompok atom saling menempel di bagian luar gen.

Kelompok atom dapat menyebabkan gen tidak berfungsi dalam menerima dan merespons sinyal dari tubuh. Aktivitas fisik dapat mengubah proses metilasi. Olahraga juga dapat membantu gen tubuh bekerja dengan baik.

Jadi biasakanlah untuk berolahraga mulai dari sekarang. Tidak perlu melakukan olahraga berat apa pun, Anda bisa bersepeda, berenang, berlari, atau berjalan kaki.

Mengonsumsi makanan bergizi merupakan salah satu cara mencegah penyakit genetik. Disarankan untuk membatasi makanan berlemak yang tinggi gula dan tinggi minyak.

Perbanyak asupan protein, serat, dan buah. Makanan bergizi dapat mematikan gen yang meningkatkan risiko gangguan jantung.

Pertimbangkan untuk makan lebih banyak buah dan sayuran mentah, sayuran berdaun hijau, dan bawang bombay. Itu karena beberapa makanan tersebut mengandung zat yang diduga membuat gen penekan tumor lebih aktif melawan kanker.

Jika Anda ingin mengurangi risiko penyakit genetik, disarankan untuk menghindari rokok dan paparan bahan kimia lainnya. Banyak bahan kimia yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker) dan dapat mempengaruhi kondisi genetik dalam tubuh.

Misalnya, jika Anda merokok, zat yang terkandung dalam tembakau dapat menyebabkan mutasi gen anti kanker yang tidak bekerja secara efektif.

Yang perlu mendapat perhatian dalam mencegah penyakit keturunan adalah manajemen stres. Stres dapat dihindari dengan beberapa cara.

Penyakit keturunan dapat dicegah dengan mengurangi beban kerja yang berlebihan dan istirahat yang cukup di siang hari.

Meditasi juga bisa menjadi cara mengatasi stres. Beberapa teknik pernapasan bisa Anda lakukan pada pagi hari setelah bangun tidur atau pada malam hari sebelum tidur.

Perlindungan terhadap penyakit keturunan atau genetik adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin. Anda bisa memeriksakan kesehatan secara rutin, minimal enam bulan sekali atau bahkan setahun sekali.

Sebab, angka kesembuhan penyakit genetik yang terdeteksi sejak dini bisa lebih tinggi dibandingkan penyakit yang terdeteksi pada stadium lanjut.
Penyakit keturunan atau genetik adalah penyakit keturunan yang didasari oleh faktor keturunan. Selain dari orang tua, penyakit genetik juga bisa diturunkan dari satu atau lebih generasi sebelumnya, misalnya dari kakek atau bahkan kakek buyut.

Nah, faktor keturunan ditentukan oleh gen yang diturunkan dari ayah dan ibu. Gen yang paling dominan menentukan kondisi mental dan fisik anak.

Jika gen dominan yang rusak berasal dari ibu dan dipengaruhi oleh, misalnya, gen penyebab penyakit jantung, maka anaknya mungkin menderita penyakit serupa. Risiko tertular penyakit ini lebih tinggi jika anak menjalani gaya hidup yang tidak sehat.

Jadi bagaimana cara menghindari penyakit keturunan? Penyakit keturunan atau genetik biasanya sulit dihindari. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi perkembangan penyakit ini.

Berikut ini yang bisa Anda terapkan untuk pencegahan penyakit keturunan.

1. Olahraga teratur
Gen dalam tubuh Anda dipengaruhi oleh proses metilasi. Dalam proses ini, sekelompok atom menempel pada bagian luar gen.

Kelompok atom dapat menyebabkan gen tidak berfungsi dalam menerima dan merespons sinyal dari tubuh. Untuk mengubah proses metilasi genetik, Anda perlu berolahraga secara teratur.

Cara mencegah berkembangnya penyakit genetik ini dapat membantu fungsi gen dalam tubuh.

Jadi biasakan latihannya mulai sekarang ya! Tidak perlu melakukan olahraga berat apa pun, Anda bisa bersepeda, berenang, berlari, atau berjalan kaki.

strong12 contoh penyakit keturunan yang harus diwaspadai

2. Mengonsumsi makanan bergizi
Mengonsumsi makanan bergizi merupakan salah satu cara untuk mencegah kemunduran penyakit. Batasi makanan berminyak, berminyak, dan tinggi gula.

Perbanyak asupan protein, serat, dan buah. Makanan bergizi dapat “mematikan” gen yang meningkatkan risiko gangguan jantung.

Pertimbangkan untuk makan lebih banyak buah dan sayuran mentah, sayuran berdaun hijau, dan bawang bombay. Itu karena beberapa makanan tersebut mengandung zat yang diduga membuat gen penekan tumor lebih aktif melawan kanker.

3. Hindari rokok dan kontak dengan bahan kimia
Hindari Merokok dan kontak dengan bahan kimia, bahan kimia lainnya agar tidak berkembang penyakit genetik. Banyak bahan kimia yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker) dan dapat mempengaruhi kondisi genetik dalam tubuh.

Saat Anda merokok, misalnya, zat dalam tembakau dapat menyebabkan gen antikanker bermutasi sehingga membuatnya tidak efektif.

strongKondisi genetik ini dapat meningkatkan risiko PPOK

4. Mengatasi stres
Cara mencegah penyakit keturunan, cara mengatasi stres bisa dilakukan. Anda dapat menghindari stres dengan beberapa cara. Kurangi beban kerja yang berlebihan dan istirahat yang cukup setiap hari.

Salah satu cara mengatasi stres adalah melalui meditasi. Lakukan beberapa teknik pernapasan saat bangun tidur atau sebelum tidur.

5. Pemeriksaan kesehatan secara rutin
Terjadinya penyakit genetik dapat diminimalisir dengan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pemeriksaan kesehatan rutin minimal 6 bulan sekali atau setahun sekali.

Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting karena tingkat kesembuhan penyakit genetik yang terdeteksi sejak dini bisa lebih tinggi dibandingkan penyakit yang ditemukan pada stadium lanjut.

strongDaftar penyakit genetik yang diturunkan dari ibu ke anak

6. Hindari minum alkohol
Hindari minum alkohol untuk menghindari penyakit keturunan. Karena saat Anda meminum alkohol, etanol yang dikandungnya diubah menjadi asetaldehida di dalam tubuh.

Asetaldehida merupakan karsinogen yang dapat merusak DNA dan menghentikan proses perbaikan DNA.

Hindari alkohol, terutama jika ada riwayat keluarga menderita kanker.

Tidak ada cara untuk mencegah penyakit keturunan, namun risiko terkena penyakit tersebut masih dapat diminimalisir.

Penyakit keturunan atau genetik adalah penyakit keturunan yang didasari oleh faktor keturunan. Selain dari orang tua, penyakit genetik juga bisa diturunkan dari satu atau lebih generasi sebelumnya, misalnya dari kakek atau bahkan buyut.

Nah, faktor keturunan ditentukan oleh gen yang diturunkan dari ayah dan ibu. Gen yang paling dominan menentukan kondisi mental dan fisik anak.

Jika gen dominan yang rusak berasal dari ibu dan dipengaruhi oleh, misalnya, gen penyebab penyakit jantung, maka anaknya mungkin menderita penyakit serupa. Risiko tertular penyakit ini lebih tinggi jika anak menjalani gaya hidup yang tidak sehat.

Semua orang tua pasti mendambakan anak mereka lahir dalam keadaan sehat dan tidak memiliki kekurangan apapun. Tapi, ada beberapa situasi keadaan penyakit dapat dibawa oleh anak-anak dari turunan orang tuanya bahkan sejak mereka lahir.