8 Tips Membuat Kesehatan Tubuh Anak Tidak Mudah Sakit

8 Tips Membuat Kesehatan Tubuh Anak Tidak Mudah Sakit

8 Tips Membuat Kesehatan Tubuh Anak Tidak Mudah Sakit – Kesehatan merupakan salah satu aspek utama yang sangatlah penting untuk mendukung perkembangan anak. Karena jika anak mudah sakit, ia menjadi tidak bersemangat belajar dan bermain, ya, Bun? Jadi, membuat anak tetap sehat harus selalu menjadi prioritas Bunda dan Ayah supaya si Kecil tidak mudah sakit.

8 Tips Membuat Kesehatan Tubuh Anak Tidak Mudah Sakit

8 Tips Membuat Kesehatan Tubuh Anak Tidak Mudah Sakit

roskapital – Lalu, apa saja hal-hal yang dapat Bunda lakukan untuk memelihara kesehatan tubuh anak? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini!

Cara Memelihara Kesehatan Tubuh Anak
Menghadirkan makanan bergizi seimbang adalah salah satu fondasi yang paling utama untuk memelihara kesehatan tubuh anak. Tapi tidak hanya itu, lho, Bunda. Bunda juga harus mengajarkan kebiasaan hidup bersih dan teratur, seperti mencuci tangan dan tidur yang cukup.

Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Penuhi Asupan Bergizi Seimbang
Untuk biar si Kecil tetap selalu sehat dan tidak gampangnya sakit, yang pertama-tama perlu diperhatikan itu adalah penuhi asupan bergizi seimbang. Membalaskan si Kecil dengan asupan nutrisi yang tepat dari berbagai ragam jenis makanan, jumlah yang pas, dan frekuensi yang teratur akan dapat memperbaiki status gizi dan memperkuat imunitas tubuh si Kecil.

Misalnya, konsumsi makanan tinggi protein dan zat besi seperti sapi atau ayam dapat memperkuat kekebalan tubuh terhadap penyakit menular.

Sebaliknya, serat pada buah dan sayur menjaga perannya dari sistem kekebalan tubuh dan sistem pencernaan asal lambung. Sayur dan buah juga termasuk sumber vitamin C yang dapat membuat penyerapan zat besi di makanan menjadi lebih maksimal, sehingga tubuh si Kecil dapat melawan infeksi lebih efektif.

Because that is why Kemenkes RI has also developed the guide Isi Piringku to remind all Indonesian society segments to preserve their giziness so they can keep their health.

Following is an example of a one-meal piring content for a child based on Kemenkes’ guideline:

Makanan pokok = nasi ⅓ of 1 plate

Lauk pauk = ⅙ of 1 plate. Example 2 pieces of chicken medium-sized without skin or 1 piece of chicken egg, or 2 pieces of tempe medium-sized.

Sayuran = ⅓ from 1 serving. Example, 1 small bowl bayam bening soup.

Buah = ⅙ of 1 serving. Example, 2 pieces middle-sized papaya.

Food carbohydrate source of ideal food groups must be met with approximately 3-4 serving daily, whereas protein-rich food approximately 2-4 servings daily.

Sumber vitamin dari berbagai jenis sayur dan buah-buahan perlu anak masing-masing mencapai 2-3 porsi buah setiap hari dan 3-4 porsi sayuran setiap hari. Selain itu, Bunda juga harus mengurangi konsumsi minyak dan gula garam untuk si Kecil.

 

Baca Juga : 7 Tips Pede Berbicara di Depan Kamera Terutama Saat Meeting

 

2. Pastikan Anak Tidur Cukup
Importan untuk Bunda untuk mempertahankan rutinitas waktu tidur si Kecil. Si Kecil yang kurang tidur lebih mudah terserang penyakit karena tidur pada waktu yang benar dapat membuat tubuh pulih dan perbaiki setiap sel dan jaringannya sendiri.

Thus, Bunda must also observe the duration of sleep the child requires by age. As quoted by IDAI, a sleeping time of a 2-year-old child is around 13 hours per day, 12 hours per day at age 3-4 years old, and around 11 hours per day at age 5 years old. Si Kecil must also ideally already be sleeping by 9 p.m., because that is its maximum time.

Kuncinya adalah konsistensi, Bun. Jadi setelah sudah hampir dekat waktu tidur malamnya, mulai kurangi rangsangan di sekitar si Kecil, seperti dengan meredupkan lampu, mengurangi atau mematikan volume suara suara bising, dan atur suhu ruangan agar tidak terlalu panas, tidak pula terlalu dingin.

Pilihlah satu atau dua kegiatan santai yang secara berkala dikerjakan sebagai pengantar tidur, seperti mandi, berdoa, dan membacakan dongeng waktu tidur. Semoga pemandian ini tidak ada larutnya ataupun ada repotnya, ya.

3. Ajari Rajin Cuci Tangan
Membersihkan tangan dengan air mengalir dan sabun adalah salah satu cara utama untuk mencegah penyebaran penyakit mudah menular melalui kontak tangan atau pernapasan. Sumber: Kemenkes RI, aktif mencuci tangan dengan sabun bisa menghindari 85% penyebaran penyakit menular dan menghindari untuk tidak makin lama sakit.

 

Baca Juga : Rekomendasi Buku Kesehatan Terbaik 

 

Jadi, Bunda perlu memulai mengajar si Kecil untuk berlatih mencuci tangan setelah bermain, sebelum makan, setelah keluar dari kamar mandi, dan setelah batuk atau bersin.

Berikut adalah contoh cara cuci tangan yang tepat:

Basahi tangan dengan air mengalir.

Gosok telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kulit bawah kuku menggunakan sabun minimal 20 detik.

Bilas tangan dengan air bersih mengalir.

Keringkan tangan menggunakan kain atau tisu bersih.

 

4. Melindungi Kesehatan Tubuh
Kebersihan tubuh juga mempengaruhi kesehatan anak si Kecil, lho! Sebab secara essensialnya, mengajarkan kebersihan sejak dini berarti Bunda juga mengajarkan anak berapa cara berhidup sehat.

Selain mengajarkan untuk selalu mencuci tangan setelah terlibat beraktivitas, menjaga kebersihan anggota tubuh lainnya pun sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan anak. Dari awal kebersihan mulut dengan mengajarkan sikat gigi secara teratur, menjaga kebersihan tubuh dengan mandi, tidak lupa untuk menjaga kebersihan kaki.

5. Ajak Anak Rutin Olahraga
Cara mencegah agar si Kecil tidak sakit juga dapat dengan mengajaknya berolahraga. Berolahraga setidaknya 60 menit dalam sehari dapat membantu si Kecil tidur lebih nyenyak, menjadi lebih sehat, melawan infeksi pada tubuh, dan memperbaiki perilaku anak.

Baca Juga: Mengenal 12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kemenkes RI

6. Lengkapi Vaksinasi Anak
Paling efektif metode pencegahan penyakit adalah melalui vaksinasi atau imunisasi. Memberikan vaksin dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi agar si Kecil terlindung dari penyakit.

Bunda harus mengetahui jadwal memberikan vaksin kepada si Kecil agar dapat memberikan perlindungan yang maksimal. Ada beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah melalui vaksin, seperti Hepatitis B, Tuberkulosis, Tetanus, Difteri, Pertusis, Polio, Pneumonia, Meningitis, Campak, dan Rubella.

Berikut beberapa imunisasi dasar yang harus diberikan kepada anak:

Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC (0 bulan – 1 tahun).

Imunisasi Hepatitis B untuk memberikan kekebalan tubuh dari penyakit Hepatitis B (2 bulan, 3 bulan, 4 bulan).

Imunisasi Polio mencegah anak dari penyakit Poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak (0 bulan – 1 tahun, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan).

Imunisasi Difteri, Pertusis, Tetanus/DPT (2 bulan, 3 bulan, 4 bulan).

Imunisasi Campak to children so they can be free from the illness of campak (9 months).

7. Cancell Play Gadget
If si Kecil already over 2 years old, Bunda should limit screen time to two hours per day or less. Light coming from screens of gadgets and televisions may lead to decreasing melatonin levels, so si Kecil will become heavier to sleep peacefully. It is not denied that this too will affect si Kecil’s breathing while sleeping. Situs slot online menarik dengan winrate tertinggi di asia Slot qris.

No, itu dia beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk memastikan si Kecil tetap sehat dan tidak mudah terkena penyakit. Ingat, Bun, bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Jadi untuk mengharapkan si Kecil tumbuh sehat, aktif, dan berani mengeksplorasi, kesehatan tubuhnya jangan sampai terlewat dijaga, ya.