Perhatikan Pada Penyakit Yang Umum Menyerang Bayi Baru Lahir

Perhatikan Pada Penyakit Yang Umum Menyerang Bayi Baru Lahir – Ada banyak orang tua yang terus-menerus mengkhawatirkan kesehatan bayi baru lahirnya. Hal ini wajar karena dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya.Oleh karena itu, rasa sakit sekecil apa pun dapat menimbulkan masalah serius jika tidak segera ditangani.

Perhatikan Pada Penyakit Yang Umum Menyerang Bayi Baru LahirPerhatikan Pada Penyakit Yang Umum Menyerang Bayi Baru Lahir

roskapital – Timbulnya penyakit ini pada bayi baru lahir disebabkan oleh ketidakstabilan sistem kekebalan tubuh anak. meskipun demikian, bayi masih dalam tahap penyesuaian dengan kehidupan di luar rahim.

Sebagai orang tua, para ibu perlu lebih memperhatikan kesehatan buah hati, khususnya bayi baru lahir. Meski hanya dokter yang bisa menegakkan diagnosis, namun ibu harus mengamati apakah anak mengalami gejala tertentu.

Pada tahun pertama kelahiran bayi Anda, ibu belajar banyak tentang cara ia berkomunikasi. Seiring berjalannya waktu, ibu akan bisa membedakan tangisan bayi karena lapar dengan tangisan karena mengantuk.

Ibu perlu mengetahui lebih jauh untuk mengetahui apakah bayinya sehat atau sakit. Umumnya gejala petunjuk pertama adalah adanya perubahan sikap atau kebiasaan. Untuk membantu para ibu, berikut beberapa penyakit yang paling sering menyerang bayi baru lahir dan pengobatannya.

1. Penyakit asam lambung (gastroesophageal reflux)
Dalam beberapa bulan pertama setelah lahir, bayi mungkin menderita penyakit asam lambung. Penyakit asam lambung adalah suatu kondisi di mana asam lambung menumpuk di kerongkongan dan menimbulkan rasa sakit. Penyakit asam lambung sangat umum terjadi pada bayi baru lahir karena otot yang berfungsi sebagai katup antara kerongkongan dan lambung belum sempurna.

Gangguan asam lambung sering disalah artikan dengan kolik. Gejala yang paling umum adalah muntah, gerakan seperti mengangkat kaki atau melengkungkan punggung, dan sering bersendawa.

Kurangi porsi makan namun tingkatkan frekuensinya. Misalnya, ibu dapat memberikan bayinya setengah dari porsi makan biasanya, namun dua kali lebih sering. Hal ini dapat menurunkan peningkatan asam lambung. Makan lebih sering juga dapat merangsang produksi air liur yang menetralkan asam lambung dan melumasi dinding kerongkongan. Sehabis makan, pastikan anak berdiri tegak selama setengah jam agar makanan tercerna sempurna.

Jika Anda menderita asam lambung ringan, pengobatan di rumah saja sudah cukup untuk menyembuhkannya. Namun jika penyakit asam lambung mempengaruhi berat badan anak, mengganggu tidur dan menimbulkan nyeri, sebaiknya periksakan ke dokter.

2. Flu
Kebanyakan bayi baru lahir sering mengalami demam dan flu. Demam dan flu pada bayi baru lahir biasanya disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan serta produksi lendir.

Saluran udara menyempit dan dipenuhi lendir, sehingga menyebabkan batuk, demam, napas cepat, serta kesulitan tidur dan makan pada anak. Anak-anak juga mungkin menderita flu, bersin-bersin, dan penurunan nafsu makan.

Jika anak Anda kesulitan bernapas, duduklah di kamar mandi dan gendong dia saat Anda mengisi bak mandi dengan air hangat. Uap dapat memudahkan bayi Anda bernapas. Pastikan anak Anda minum banyak air. Jangan berikan obat demam atau flu pada anak Anda kecuali dokter memberi izin.

Jika bayi Anda berusia kurang dari 3 bulan, Anda harus segera mencari pertolongan medis jika ia mengalami salah satu gejala di atas. Untuk bayi berusia lebih dari 3 bulan, hubungi dokter jika mulut atau kukunya membiru, sulit bernapas, atau demam yang tidak kunjung reda. Jika lendir atau dahak bayi Anda berwarna kuning dan kental, temui dokter.

3. Kulit kebiruan bisa jadi tanda apnea
Memiliki warna kulit kebiruan pada bayi baru lahir adalah hal yang wajar, namun hal ini akan memudar seiring dengan peredaran darah.

Biasanya terjadi di sekitar kaki, tangan, mulut, dan lidah (saat si kecil menangis). Seiring berjalannya waktu, warna kulit kebiruan ini akan hilang dengan sendirinya.

Namun jika kulit tidak kunjung berubah menjadi merah muda, segera konsultasikan ke dokter karena ada kemungkinan si kecil menderita apnea.

 Penyakit Yang Umum Menyerang Bayi Baru Lahir

Kondisi ini dikhawatirkan dapat menyebabkan bayi berhenti bernapas selama 15 hingga 20 detik. Anak yang menderita apnea biasanya disebabkan oleh gangguan jantung yang memerlukan perhatian medis.

4. Penyakit kuning artinya bayi perlu dijemur di bawah sinar matahari pagi
Penyakit yang sering menyerang bayi baru lahir ini sangat umum terjadi. Alasannya adalah sebagian besar bayi baru lahir memiliki kadar bilirubin yang tinggi sementara organ hatinya belum berkembang sempurna.

Ikterus pada bayi baru lahir terjadi pada hari ke-3 setelah lahir. Kemudian pada hari kesepuluh, penyakit tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Sementara penyakit kuning pada bayi prematur dapat berlangsung sekitar dua minggu. Untuk meredakan penyakit kuning pada bayi, satu-satunya cara adalah dengan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi selama 30 menit.

5. Muntah berwarna hijau bisa jadi tanda infeksi
Muntah juga merupakan penyakit yang sering menyerang bayi baru lahir. Wajar bila si kecil memuntahkan susu yang diminumnya.

Namun, hal ini mungkin tidak biasa jika frekuensinya sering. Untuk menghindarinya, pastikan bayi Anda tidak alergi ASI atau intoleransi laktosa.

Bayi juga perlu didorong untuk bersendawa saat minum susu. Anak yang muntah dan berat badannya tidak optimal sebaiknya diperiksakan ke dokter. Dan lihat muntahannya juga. Jika warnanya hijau, mungkin karena infeksi.

6. Kolik biasanya hilang ketika bayi berusia 3 bulan
Jika si kecil terus menangis tanpa henti dan ibu tidak dapat menemukan penyebabnya, bisa jadi itu adalah kolik.

Periksa apakah si kecil memiliki alergi. Jika anak Anda minum ASI, pastikan Anda mengonsumsi makanan tertentu beberapa jam sebelum menyusui. Jika bayi Anda meminum susu formula, ia mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan dalam susu formula tersebut, yang dapat menyebabkan kolik.

Untungnya, sebagian besar kasus kolik akan hilang dengan sendirinya saat bayi berusia 3 bulan. Namun jika kolik masih berlanjut setelah bayi berusia 3 bulan, maka perlu dilakukan diagnosis penyebab kolik tersebut.

Salah satu tanda bayi mengalami kolik adalah jika ia menangis terus-menerus tanpa alasan yang jelas. Biasanya hal ini terjadi karena anak merasa tidak nyaman namun tidak bisa mengungkapkannya.

7. Penyakit kulit yang disebabkan oleh ruam popok dan dermatitis seboroik
Kulit bayi baru lahir sangat sensitif. Oleh karena itu, mereka berisiko terkena penyakit kulit berikut:

  • Ruam popok
    Cegah dengan rutin mengganti popok . Gunakan popok kain berwarna krem ​​dan cuci dengan deterjen ringan tanpa pewangi dan pewarna.
  • Dermatitis seboroik
    Tips pencegahannya adalah dengan menggunakan sampo ringan dan mencuci rambut si kecil setiap hari.

8. Demam di atas 38,8 derajat Celcius bisa memicu kejang
Demam pada bayi baru lahir sebenarnya merupakan tanda bahwa tubuhnya sedang melawan infeksi. Oleh karena itu, demam ringan tidak memerlukan pengobatan khusus. situasinya berbeda, jika demamnya tinggi yakni di atas 38,8° Celcius, penyakit ini bisa memicu kram. Anak yang mengalami demam tinggi berisiko mengalami kejang dan kemungkinan kerusakan otak.