
Penyakit yang Paling Sering Menyerang Lansia
Penyakit yang Paling Sering Menyerang Lansia – Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang untuk mengidap berbagai penyakit meningkat. Hal ini tidak mengherankan, mengingat fungsi tubuh yang semakin menurun dapat menyulitkan lansia untuk melawan berbagai jenis penyakit. Lalu, penyakit apa saja yang sering dialami oleh para lansia?
Penyakit yang Paling Sering Menyerang Lansia
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia yang perlu diwaspadai:
1. Malnutrisi
roskapital – Memasuki usia 65 tahun ke atas, lansia lebih rentan mengalami malnutrisi. Ketidakseimbangan asupan gizi pada lansia dapat mengakibatkan masalah kesehatan, seperti melemahnya sistem imun dan otot.
Beragam faktor dapat menyebabkan malnutrisi, antara lain demensia, depresi, pembatasan makanan tertentu, kurangnya interaksi sosial, dan berkurangnya pendapatan. Oleh karena itu, menerapkan pola makan sehat dan melakukan pengawasan yang baik sangat penting untuk mengatasi masalah ini.
2. Kehilangan Kemampuan Mendengar
Kehilangan kemampuan mendengar biasanya muncul pada usia 70 tahun ke atas, meskipun sebagian orang sudah mengalami kondisi ini sejak usia 50 tahun. Salah satu penyebab utama adalah presbikusis, yaitu penurunan fungsi sel-sel rambut kecil di telinga bagian dalam.
Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan alat bantu dengar sesuai rekomendasi dokter dapat menjadi solusi yang efektif.
Baca Juga : Cara Menjaga Kesehatan Anak yang Perlu Dilakukan oleh Orangtua
3. Masalah Gigi dan Mulut
Meskipun sering dianggap sepele, masalah gigi dan mulut adalah ancaman kesehatan yang harus diwaspadai, terutama bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Banyak lansia yang kehilangan gigi asli dan terpaksa menggunakan gigi palsu yang kadang tidak nyaman.
Gangguan kesehatan gigi dan mulut juga berhubungan dengan penyakit serius lainnya, seperti kanker mulut. Oleh karena itu, perhatian khusus terhadap kesehatan gigi dan mulut sangat diperlukan.
4. Katarak
Katarak ditandai dengan munculnya selaput berwarna putih pada lensa mata, yang mengakibatkan penglihatan terasa kabur. Penuaan merupakan penyebab utama kondisi ini, namun merokok, diabetes, dan paparan sinar ultraviolet juga dapat meningkatkan risikonya.
Umumnya, jika penglihatan semakin memburuk dan mengganggu aktivitas sehari-hari, tindakan operasi katarak mungkin diperlukan. Proses operasinya relatif singkat, biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam, dan pasien bisa pulang pada hari yang sama.
5. Degenerasi Makula
Degenerasi makula adalah penyakit mata lain yang sering dialami lansia, terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas, dan berpotensi menyebabkan kebutaan. Penyakit ini cenderung berkembang secara perlahan, di mana kemampuan melihat lansia akan semakin menurun seiring bertambah parahnya kondisi.
6. Radang Sendi
Radang sendi, atau arthritis, adalah peradangan yang terjadi pada satu atau lebih sendi. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi, yang kerap mengganggu aktivitas sehari-hari bagi para lansia.
Dengan memahami penyakit-penyakit ini, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan lansia.
Artritis membatasi gerak lansia, sehingga sangat penting bagi mereka untuk berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan agar kondisi ini tidak semakin parah.
7. Osteoporosis
Osteoporosis adalah salah satu gangguan muskuloskeletal yang sering dianggap sebagai penyakit yang hanya dialami oleh orang tua. Proses pengeroposan tulang ini membuat tulang menjadi rapuh dan rentan patah. Penting untuk diketahui bahwa kondisi ini bukanlah bagian dari proses penuaan itu sendiri. Cara terbaik untuk memperlambat perkembangan osteoporosis adalah dengan mencukupi kebutuhan vitamin D dan kalsium.
8. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di kandung kemih atau ginjal. Penyakit ini sering dialami oleh lansia dengan kondisi fisik yang lemah. Jika orang tua Anda menunjukkan gejala ISK, seperti nyeri saat buang air kecil atau urine yang keruh dan berbau tajam, segera konsultasikan kepada dokter.
Infeksi ini bisa berisiko fatal bagi lansia yang memiliki sistem imun yang lemah. Sebuah studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2019) menyebutkan bahwa infeksi saluran kemih dapat meningkatkan risiko kematian hingga 22,7% pada lansia.
Baca Juga : 5 Keterampilan Public Speaking yang Harus Dimiliki untuk Siap Menghadapi Dunia Kerja
9. Inkontinensia Urine
Inkontinensia urine adalah kondisi di mana seseorang tidak mampu mengontrol buang air kecil, sehingga lansia yang mengalaminya bisa mengompol atau buang air kecil di tempat yang tidak semestinya. Meskipun kondisi ini dapat terjadi pada siapa pun, tingginya prevalensi inkontinensia urine lebih umum pada wanita. Pengobatan untuk kondisi ini bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya, bisa meliputi perubahan gaya hidup, penggunaan obat, hingga tindakan operasi berdasarkan rekomendasi dokter.
10. Penyakit Ginjal Kronis
Risiko mengalami masalah ginjal meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah mencapai usia 60 tahun. Seperti organ lainnya, ginjal juga mengalami proses penuaan. Penyakit ini seringkali berlangsung secara bertahap, sehingga banyak orang tidak menyadari keberadaannya hingga sudah berada pada tahap yang parah. Selain itu, penyakit ginjal kronis dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung dan gagal ginjal.
11. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah adalah proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia, tetapi kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko hipertensi pada lansia. Tekanan darah dianggap tinggi jika hasil tes menunjukkan angka 140/90 mmHg atau lebih. Lansia perlu menjalani pengobatan jika tekanan darahnya mencapai angka tersebut, karena hipertensi yang tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
12. Penyakit Jantung
Di antara penyakit jantung yang umum dialami lansia adalah serangan jantung dan gagal jantung. Penyakit ini umumnya terjadi akibat penumpukan plak yang menyumbat arteri dan menghambat aliran darah menuju jantung. Untuk mencegah penyakit jantung, lansia disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat dan bahagia, termasuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, beristirahat yang cukup, berolahraga, dan menerapkan pola makan yang sehat.
13. Kolesterol Tinggi
Tinggi rendahnya kadar kolesterol adalah faktor risiko yang sering dihadapi lansia. Kolesterol yang terlalu tinggi dapat membentuk plak di dalam pembuluh arteri, yang bisa menyempitkan pembuluh dan memblokir aliran darah, baik menuju maupun keluar dari jantung. Jika kondisi ini dibiarkan, kolesterol tinggi dapat memicu berbagai penyakit jantung.