Mengenal 15 Jenis Penyakit Kulit

Mengenal 15 Jenis Penyakit Kulit

Mengenal 15 Jenis Penyakit Kulit –  Paling sering dari jenis penyakit kulit adalah jerawat hingga dermatitis seboroik yang sensitif menyerang bayi dan anak-anak. Gangguan kulit kesehatan ini bisa disebabkan oleh infeksi, alergi, dan gangguan autoimun.

Mengenal 15 Jenis Penyakit Kulit

Mengenal 15 Jenis Penyakit Kulit

Jenis Penyakit Kulit
Ada beberapa jenis penyakit kulit yang bisa menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Tentu saja jika penyakit ini muncul, penanganannya bisa berbeda, tergantung pada penyebab dan gejalanya. Untuk itu penting untuk mengenal apa saja penyakit yang bisa menyerang kulit agar kita bisa lebih waspada.

Berikut macam-macam penyakit kulit dan gejalanya yang perlu diwaspadai:

1. Kusta
Kusta merupakan infeksi menular yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Gejala kusta dapat beragam dari ringan hingga berat, tetapi cenderung menyertai kulit, saraf, dan selaput lendir. Gejala paling mungkin meliputi kulit kering dan keras, mimisan, otot kaki tangan yang lemah, dan luka telapak kaki.

Penyebaran kusta bisa terjadi melalui kontak langsung kepada orang yang tidak disembuhkan. Penyembuhan kusta melibatkan pengobatan antibiotik yang diatur oleh dokter dan kebanyakan diberikan dalam kursi multi-obat selama rentang waktu singkat.

2. Kurap
Kurap adalah penyakit kulit yang terbentuk akibat infeksi jamur. Sering dijumpai secara umumnya penyakit ini sering terjadi pada kaki dan tangan, khususnya pada jemari sela-selanya.

Gejala kurap bisa berupa kulit bersisik, gatal, kemerahan, dan kadang-kadang disertai dengan kulit pecah-pecah. Kurap adalah salah satu jenis penyakit kulit menular melalui penggunaan barang-barang pribadi dengan orang yang terinfeksi.

3. Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang paling sering dialami oleh bayi dan anak-anak, walaupun bisa juga terjadi pada dewasa.

Pada bayi, dermatitis seboroik biasanya diibaratkan “kupu-kupu” atau “kerak susu” karena penyebabnya sedikit menyerupai kulit bersisik dan berminyak yang terjadi pada bagian kepala. Dermatitis seboroik yang timbul pada kepala dikenal dengan nama “fontanelle.”

Sedangkan pada anak-anak dan dewasa, kondisi ini bisa mendarat di bagian kulit seperti wajah, leher, dan bagian tubuh lainnya. Gejala dermatitis seboroik di antaranya bercak merah, bersisik, dan berminyak pada kulit yang terkena.

Bahan kimia seperti stres, perubahan hormon, atau infeksi jamur bisa memperburuk keadaan ini. Penanganan dermatitis seboroik melibatkan penggunaan shampoo khusus, krim steroid topikal, dan pengaturan pola makan yang sehat.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Utama Kudis dan Kurap

4. Jerawat
Jerawat menjadi salah satu penyakit kulit yang paling umum. Penyebab jerawat adalah tersumbatnya folikel rambut di bawah kulit dengan dengan minyak dan sel-sel kulit mati, yang kemudian menjadi tempat berkembang biak bakteri Propionibacterium acnes.

Jerawat risk factor meliputi hormon, genetik, stres, dan kebersihan kulit. Cara menghilangkan jerawat sebenarnya bisa berbeda bagi orang lain.

Namun, Anda bisa memulai dengan berseluk ke hari-hari menggunakan skincare yang terdiri dari bahan-bahan seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide sampai obat-obatan oral seperti antibiotik atau isotretinoin.

5. Eksim
Eksim is a skin disease most often found in children, but also in adults. There are two main types of eksim, which are dermatitis atopik and dermatitis kontak. Dermatitis atopik is the most frequent form of eksim in children.

The signs of the disease eksim are red rash, dry skin, itching, and swelling at times. In adults, eksim results in dry, cracked skin, and intense itching.

Kontak dermatitis, pada contrast, occurs when skin comes into contact with a certain compound that causes iritasi or allergic reaction. These can include household chemical compounds, personal care products, or even metals such as nickel on jewelry.

Treatment for eksim ends in a series of strategies, which include avoiding potential triggers, keeping skin clean with warm yet not hot baths, applying moisturizer, and avoiding clothing that is too tight

 

6. Tahi Lalat
Tahi lalat atau nevus adalah pertumbuhan kulit yang disebabkan oleh kelompok sel pigmentasi yang bernama melanosit. Banyaknya tahi lalat adalah benigna (tidak berbahaya) dan tidak perlu dirawat secara khusus.

Perlu diperiksa tahi lalat secara teratur karena tahi lalat yang mengubah ukuran, bentuk, atau warna adalah sinyal potensial kanker kulit, yaitu melanoma.

Tahi lalat dapat muncul di mana saja di badan, seperti wajah, leher, lengan, atau punggung. Beberapa orang menyeleksi untuk menghilangkan tahi lalat karena alasan kosmetik atau untuk mengurangi risiko kanker kulit.

Bagaimana cara menghilangkan tahi lalat biasanya dilakukan dengan prosedur sederhana oleh dokter kulit atau bedah plastik.

7. Rosacea
Kondisi kulit kronis ini ditandai oleh kemerahan, pembengkakan, dan pembuluh darah yang tampak di wajah. Meskipun tidak berbahaya secara medis, rosacea dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang karena gejalanya yang mencolok seringkali berdampak pada kepercayaan diri seseorang.

Gejala rosacea bisa berbeda dari satu orang ke orang lain, tapi biasanya mencakup kemerahan di area pipi, hidung, dahi, dan dagu, pembesaran pembuluh darah yang terlihat, dan kadang-kadang timbulnya ruam kecil. Pemicu rosacea di antaranya paparan sinar matahari, makanan pedas, alkohol, dan stres.

Penyembuhan rosacea mencakup penggunaan krim atau gel antiinflamasi, antibiotik oral, terapi cahaya, atau dalam kasus yang lebih berat, prosedur medis seperti laser atau terapi listrik.

8. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan organ dalam lainnya. Salah satu jenis lupus paling umum adalah lupus eritematosus sistemik (LES) yang biasanya memengaruhi kulit dan sendi.

Gejala lupus pada kulit bisa berupa ruam merah, berbentuk kupu-kupu yang muncul di atas pipi dan hidung (ruam kupu-kupu), ruam melingkar, atau ruam yang terbakar sinar matahari.

Selain itu, lupus bisa menyebabkan rambut rontok, bekas luka di mulut, atau erosi kulit yang terbakar sinar matahari.

Perawatan lupus invovles pil antiinflamasi, kortikosteroid, atau pil imunosupresif untuk menindas sistem kekebalan tubuh superaktif.

jerawat adalah type penyakit kulit paling umum
Jerawat menjadi salah satu type penyakit kulit paling sering terjadi pada remaja.

9. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan pengembangan sel-sel kulit yang pesat. Penyakit ini menyebabkan jerawat merah, tebal, berkerut yang disebut plak psoriasis. Plak psoriasis dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, yaitu kulit kepala, siku, lutut, dan punggung.

Gejala psoriasis dapat ringan hingga berat, dan flare-up dapat dipicu oleh faktor seperti stres, infeksi, atau perubahan cuaca.

Selain plak kulit, psoriasis juga dapat menyebabkan pitting (lubang kecil) pada kuku, nyeri sendi, atau psoriasis kulit kepala yang dapat menimbulkan rasa gatal dan ketombe yang berat.

Perawatan psoriasis melibatkan penggunaan salep atau krim steroid, terapi cahaya, atau obat tablet seperti methotrexate atau cyclosporine.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Herpes dan Cacar Air

10. Vitiligo
Vitiligo adalah penyakit kulit yang menyebabkan hilangnya pigmentasi pada kulit, biasanya berupa bercak putih tidak berpigmen. Ini disebabkan oleh kerusakan pada melanosit, yaitu sel yang berfungsi menghasilkan pigmen melanin.

Gejala penyakit kulit vitiligo biasanya timbul secara berangsur-angsur dan sering merambat awalnya ke daerah yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, tangan, lengan, dan kaki.

Proses perawatan vitiligo dapat beragam tergantung pada derajat keparahan dan lokasi bercak, tetapi umumnya meliputi terapi sinar (fototerapi), obat topikal yang mengandung steroid atau kalsineurin inhibitor, dan pada kasus yang lebih berat, terapi bedah atau transplantasi melanosit.

 

Baca Juga : 9 Penyakit Menular yang Umum di Indonesia

 

11. Kutil
Kutil adalah pertumbuhan kulit yang diakibatkan oleh Human Papillomavirus (HPV). Penyakit kulit ini secara mayoritas tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan estetika dan, dalam beberapa kasus mampu menyebabkan rasa sakit atau gatal.

Ada beberapa jenis kutil, seperti kutil biasa, kutil plantar (kutil pada dasar kaki), kutil kelamin, dan kutil filiform (kutil yang banyak tumbuh sekenanya di wajah dan leher).

Perawatan kutil bisa beragam tergantung lokasi dan seberapa parahnya, tetapi bisa berdampingan dengan obat topikal, tindakan krioterapi (pembekuan dengan nitrogen cair), atau, dalam kasus yang lebih akut, eksisi bedah.

12. Herpes Simpleks
Herpes simpleks menyebabkan munculnya lepuh merah yang berisi cairan di kulit atau selaput lendir. Sebelum timbulnya lepuh, orang mungkin merasakan gatal atau terbakar di area yang terkena.

Meskipun tidak ada pengobatan yang dapat mengobati herpes simpleks seluruhnya, pengobatan medis dapat mengurangi parah dan seringnya serangan dan mengurangi gejala ketika serangan datang.

Pengobatan antiviral oral atau topikal banyak digunakan dokter untuk menghilangkan infeksi.

13. Kandidiasis
Kandidiasis is caused by an excess growth of jamur Candida albicans on the skin. The infection is possible on parts of the body such as armpits and groin, among other areas on the face.

Symptoms of kandidiasis skin are irritation, redness, and the presence of small fluid-filled pustules. Some of the factors that increase a person’s likelihood of developing kandidiasis skin include having too much moisture, overusing antibiotics, or having a weak immune system.

Cutaneous candidiasis treatment usually uses the application of topical antijamur medicine, which a doctor prescribes, like antijamur losion or cream. A doctor may prescribe a corticosteroid for decreasing inflammation and iritasi symptoms in certain instances.

14. Melanoma
Melanoma is the most risky skin cancer type and is possibly fatal. Melanoma is a result of the development from melanocytes, cells that form melanin pigments of the skin.

Ini dapat muncul sebagai tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada, seperti perubahan ukuran, bentuk, atau warna.

Pengobatan untuk melanoma tergantung pada stadium kanker, tetapi bisa mencakup pembedahan untuk mengangkat tumor, terapi target yang ditujukan pada mutasi genetik yang mendasari kanker, atau terapi imun untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap kanker.

Pencegahan melanoma memasukkan pengecekan kulit sendiri secara berkala, melindungi kulit dari sinar matahari berlebihan, dan menghindari penggunaan solarium.

15. Squamous Cell Carcinoma
Scuamous cell carcinoma (SCC) adalah salah satu jenis kanker kulit yang berasal dari sel-sel skuamosa, atau jenis sel kulit paling banyak. SCC seringkali muncul di tempat kulit dipaparkan sinar matahari, misalnya wajah, tangan, atau leher.

Gejala SCC sering kali muncul sebagai bercak kering dan bersisik yang disebut keratosis aktinik. Jika tidak dideteksi dan ditangani sejak dini, SCC dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada kulit.

Pengobatan untuk SCC sering melibatkan pembedahan untuk mengangkat tumor dan jaringan sekitarnya yang terinfeksi. Terapi lain seperti terapi fotodinamik atau terapi radiasi juga dapat digunakan dalam beberapa kasus.

Pencegahan SCC berisi pengguna tabir surya, evitasi paparan sinar matahari berlebihan, dan pemeriksaan kulit secara rutin untuk mendeteksi perubahan mencurigakan.

Untuk Anda penderita penyakit kulit disarankan konsultasi ke dokter di Ciputra Hospital terdekat sehingga mendapat penanganan yang tepat dan dideteksi sejak dini. Ciputra Hospital menyediakan berbagai layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).